Tips Memotret Moody Images Makanan
Maret 21, 2016
Tips Memotret Moody Images Makanan - Akhir-akhir ini aku sering mendapat pertanyaan tentang mood seperti apa yang aku senangi saat memotret makanan dari beberapa blogger. Memotret makanan dengan memainkan cahaya yang terlihat murung (moody images) menjadi favoritku. Alasannya, memotret makanan seperti itu sangat menantang karena dituntut untuk pandai bermain-main dengan cahaya. Yah, walaupun pada kenyataannya, foto-foto moody ku belum bisa dikatakan dramatis. Buatku sih nggak masalah selama aku mau terus belajar.
Memotret makanan dengan pencahayaan minim itu punya 2 nama, yakni low light dan low key. Keduanya lebih sering disebut juga moody images. Dan... aku sukses bingung membedakan keduanya diawal-awal belajar motret makanan. Sudah googling untuk mencari perbedaan keduanya, tetep saja tak menemukan apa sesungguhnya perbedaan antara low key dan low light. Dodol tingkat akut. Hiks :(
Bersyukurlah aku bisa bertemu dengan master food photography, mbak Yulyan Parwati. Ceritanya beberapa bulan lalu aku lihat di IG-nya mbak Iyan dengan caption yang mengabarkan kalau blio dan keluarga sedang berlibur di Jogja. Nggak pakai nunggu lama, aku langsung kontak blio buat kopdaran. Dari rumah sudah bikin list pertanyaan hal-hal yang masih membingungkanku seputar food photography, termasuk low light dan low key ini. (cerita selengkapnya bisa dibaca disini)
Baca juga: Understanding Natural Lighting for Food Photography
Dari keterangan mbak Iyan, low key itu memotret ditempat yang cukup cahaya tapi kamera di setting seolah-olah minim cahaya. Jadi perpaduan shutter speed, ISO dan Aperture disetting sedemikian rupa, hingga nuansanya jadi minim cahaya. Sementara kalau low light, tempat untuk memotret benar-benar minim cahaya. Kesimpulannya, hasil sama tapi caranya saja yang beda.
Lalu, apa saja yang perlu disiapkan saat memotret moody image? Simak beberapa tips berikut ini;
1. PencahayaanMemotret makanan dengan pencahayaan minim itu punya 2 nama, yakni low light dan low key. Keduanya lebih sering disebut juga moody images. Dan... aku sukses bingung membedakan keduanya diawal-awal belajar motret makanan. Sudah googling untuk mencari perbedaan keduanya, tetep saja tak menemukan apa sesungguhnya perbedaan antara low key dan low light. Dodol tingkat akut. Hiks :(
Bersyukurlah aku bisa bertemu dengan master food photography, mbak Yulyan Parwati. Ceritanya beberapa bulan lalu aku lihat di IG-nya mbak Iyan dengan caption yang mengabarkan kalau blio dan keluarga sedang berlibur di Jogja. Nggak pakai nunggu lama, aku langsung kontak blio buat kopdaran. Dari rumah sudah bikin list pertanyaan hal-hal yang masih membingungkanku seputar food photography, termasuk low light dan low key ini. (cerita selengkapnya bisa dibaca disini)
Baca juga: Understanding Natural Lighting for Food Photography
Dari keterangan mbak Iyan, low key itu memotret ditempat yang cukup cahaya tapi kamera di setting seolah-olah minim cahaya. Jadi perpaduan shutter speed, ISO dan Aperture disetting sedemikian rupa, hingga nuansanya jadi minim cahaya. Sementara kalau low light, tempat untuk memotret benar-benar minim cahaya. Kesimpulannya, hasil sama tapi caranya saja yang beda.
Lalu, apa saja yang perlu disiapkan saat memotret moody image? Simak beberapa tips berikut ini;
Awalnya, memotret moody itu aku kira semua-muanya harus gelap. Jadilah semua sumber cahaya aku block. Belakang, samping kanan kiri aku tutup dan aku tempatkan reflektor di bagian depan. Tapi ternyata cara itu salah! Yang di block itu hanya tempat-tempat yang ingin dibikin gelap. Biasanya bagian belakang atau depan. Si HERO alias si makanan yang difoto harus tetep kena cahaya langsung.
Untuk memotret moody biasanya aku pakai cara low key. Motretnya tetep di ruangan yang memiliki cahaya melimpah. Setting kamera yang biasa aku pakai, ISO maksimal yang digunakan 400 dengan shutter speed diatas 100. Beberapa bagian aku block pakai karton berwarna hitam. Salah satu bagian yang tidak dilewati cahaya biasanya aku kasih karton berwarna hitam juga. Fungsinya untuk menyerap cahaya.
![]() | |||
Klik untuk memperbesar gambar |
Memotret makanan a la moody images biasanya menggunakan properti vintage dan rustic untuk memperkuat mood yang ditampilkan. Gunakan perkakas tua seperti piring dan gelas yang terlihat usang. Kayu-kayu yang sudah lapuk juga cocok dijadikan surface (alas). Sementara untuk background sebaiknya pilih yang berwarna gelap. Tak harus berwarna hitam, background berwarna coklat tua ataupun biru dongker juga boleh.
3. Merangkul Bayangan
Reflektor seringkali digunakan untuk mengurangi bayangan yang jatuh saat memotret. Terutama saat memotret dengan mood cerah yang berlimpah cahaya. Untuk memotret moody, justru bayangan inilah yang menjadikan foto tampak eksotis.
Nah, itu tadi beberapa tips memotret moody image. Bagaimana cara mengedit foto moody, tunggu dipostingan selanjutnya.
Happy Monday, Kawan!
21 Komentar
Itu yg putih melingkar, namanya apa? Beli dimana mba?
BalasHapusAku belum berani nyoba moto moody image Mba, hihi. Masih nyari aman dengan poto gonjreng dan terang. Ha piye kemampuan segini2 aja, hiks. Mba Ika ada rekomendasi dimana belajar moto pake kamera hp tapi bisa bagus hasilnya? Trus Kalo cara memiliki kamera canggih gimana ya Mba? *dijambak* XD.
BalasHapusAku auka mupeng liat foto2 moody para kompakers di Ig. Sementara hanya bisa mengagumi. Sementara aku, motret dg cahaya melimpah saja masih begini2 aja. Ha..ha.. tapi ajatu saat ini patut dicoba. Tfs mak
BalasHapusHasil jepretan yang pas, bisa membuat nafsu makan penikmat foto makanan muncul
BalasHapusMakasih mbaa, aku lagi belajar food photography juga nihh, paling ga ntar kalo dapet job ngeripiu resto ga malu2in potonya hehe.
BalasHapusini cocok kalo aku lg ngreview makanan di tempat yang kurang cahaya ya... ntr dipraktekin mbak.. sering kesulitan soalnya kalo udh makan di tempat yg pencahayaan minim, udah deh, hasil foto biasanya lgs ga bagus.. masih kurang latihan juga sih akunya -__-
BalasHapusPernah nyoba motret bgitu tapi sekeliling terang mba :D nanti mau nyoba lagi hasil intip dari sinii.. Makasih yah mba :)
BalasHapusHasil jepretan nya cantik mba. Salut banget
BalasHapusBaru sekali berhasil motret dark moody. Hihihi. Terima kasih ilmynya, Mbak ^^
BalasHapusOhhh (beneran ooh sambil angguk-angguk) dapet ilmu baru nih.
BalasHapusIya ya, tek kirain karena emang cahayanya aja yang minim bisa dapet foto kayak gitu, ternyata ada namanya low key.
Makasih sharingnya ya...
ternyata foto gelap2an bagus juga ya, selama ini gak pede hasil foto di rumah krg cahaya, hehe..
BalasHapuswah bagus, aku coba belum bisa pas. Hikz
BalasHapusJadi moody image itu cenderung gelap ya mba... Tapi foto kopi nya kok gelap nya kayak cenderung memang gelap tanpa cahaya. Aku malah suka sama foto srikaya nya, hasil nya professional.. Sering sering berbagi tips and trick tentang fotografi ya mba :))
BalasHapusLahhh aku baru tahu ada istilah moody image :D JAdinya memang bagus bagus elegan gitu ya mbak..
BalasHapusWah mesti banyak banyak belajar dari mbak nih biar jago dalam hal memotret suatu kejadian tertentu.
BalasHapusWah, model fotonya sriakya, duuhhhh kesukaanku.. ternyata background hitam memberi kesan dramatis eksotis ya mak.
BalasHapuskebalikan dengan saya..moodnya colorful..ambience ceria, jadi tonenya cerah :)
BalasHapussudah bagus kok mbak, sudah terasa bercerita, hehe
BalasHapusOuh gitu toh tekniknya motret makanan, aku baru tau looh. pantesan gambarnya bagus :3 Mantap mba
BalasHapussalam blogger
kayaknya saya sama dengan Mak Indah. Mood saya lebih suka yang colorful :D
BalasHapuswah mesti totalitas ya, kalo saya foto asal jepret make smartphone hahaha
BalasHapus