5 Tips Sukses Memotret Makanan Di Rumah

Maret 07, 2016

5 Tips Sukses Memotret Makanan Di Rumah - Fotografi itu hobi mahal! Bukan hanya kamera saja ynag sukses bikin kantong bolong, printilannya juga mahal dan banyak.  Kadang printilannya lebih mahal ketimbang harga kameranya. Contohnya lensa macro 100mm yang harganya lebih mahal dibandingkan kamera Canon 1100d. 

Buat fotografer amatir seperti aku, meminimalisir budget jelas jadi pilihan paling rasional. Belum ada pemasukkan yang bisa buat beli gear yang mumpuni, juga studio foto yang bisa digunakan kapan saja. Konsekuensinya ya harus kreatif memanfaatkan apa yang ada disekitar. Termasuk membuat studio abal-abal di rumah.


Beberapa hal yang harus diperhatikan saat memotret di rumah jika natural light menjadi pilihan, diantaranya:  

1. Planning

Ada sebuah petuah yang mengatakan, jika kamu ingin sukses, maka bekerjalah sebagaimana orang sukses bekerja. Jadi, meskipun baru sebagai fotografer abal-abal, kalau pengen hasil fotonya bagus berarti harus bekerja layaknya fotografer profesional. Dipostingan light vs dark aku sudah cerita panjang lebar seberapa ribetnya fotografer profesional bekerja. 

Nah, karena konon katanya perencanaan adalah sebagian jalan menuju sukses, makanya sebelum eksekusi harus direncanakan secara matang terlebih dahulu. Yang perlu dilakukan, bayangkan makanan yang akan difoto. Mood seperti apa yang ingin ditampilkan. Bila perlu gambar apa yang kamu bayangkan dalam bentuk sketsa untuk memperkuat. Bikin plan A dan plan B untuk meminimalisir kegagalan. Bisa jadi kenyataan tidak seperti yang dibayangkan. Yah, ibarat hidup kita lah, kenyataan kadang tak seindah yang dibayangkan *ea.  

2. Setup your prop

Setelah menentukan kapan mau eksekusi, tugas selanjutnya mempersiapkan properti dan menatanya diatas papan yang telah disiapkan. Jangan menaruh makanan sebelum memastikan properti sudah berada ditempatnya sesuai yang direncanakan. Bayangkan apa jadinya bentuk ice cream yang akan kita foto jika kita meletakkannya sebelum selesai men-set propertinya.
3. Shooting the shots & angle

Setelah semua siap, cobalah memotret dengan berbagai angle. Ada 3 pilihan angle yang bisa dipilih diantaranya, pertama eye level angle, angle mendatar sejajar pandangan mata. Eye level angle dipilih jika ingin menampilkan kedalaman (depth and interest) si obyek. Jika memilih angle ini, yang perlu diiangat adalah jangan sampai surface dan background-nya terlihat lebih menarik dibanding makanan yang difoto. Kedua, angle bird eye view atau memotret tegak lurus dari atas. Ketiga, below eye level atau yang biasa disebut sudut 45 derajat. Angle ini paling aman dipilih karena sesuai dengan posisi mata saat melihat makanan yang terhidang di meja.

Baca juga: Understanding Natural Lighting

Lalu, bagaimana cara memutuskan angle mana yang terbaik. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih angle;

  • Jenis makanan yang di foto. Jika ingin menampilkan obyek yang tinggi misal gelas, burger, tumpukan pancake dll, eye level angle menjadi pilihan yang terbaik. Sementara pizza paling cocok dipotret menggunakan angle bird eye view agar terlihat cantik.
  • Kualitas cahaya serta seberapa mahir kita mengontrol cahaya.
  • Sudut terbaik untuk menampilkan highlights seperti refleksi dan bayangan.
  • Pilih angle yang akan memberikan kedalaman (depth of field) yang terbaik dan membuat foto terlihat berdimensi.
4. How many photos to take

Ambil foto sebanyak mungkin dari berbagai angle. Dengan begitu, akan mempermudah kita dalam memilih foto saat editing nanti. Jangan langsung dihapus kalau menemukan foto yang nggak sreg di hati. Siapa tahu foto itu yang nantinya kita pilih pasca editing.

5. Editing

Setelah urusan potret memotret selesai, kini giliran mempercantik foto dengan memolesnya di photoshop, lightroom ataupun snapseed. Satu hal yang perlu diingat, jangan mengedit terlalu frontal, edit foto seperlunya saja.  Ibarat orang berdandan, kalau dandananya over bukan tambah cantik tapi malah minta ditimpuk sendal #eh. Edit foto yang biasa dilakukan diantaranya, brightness, contrast, saturation, highlights dan croping. Kalimat kerennya sih, Less is more! Get it on your camera.

Nah, itu tadi 5 tips bagaimana caranya memotret di rumah dengan hasil a la studio foto. Kalau masih bingung dengan penjelasan diatas, bisa ditonton video dibawah ini. 


You Might Also Like

22 Komentar

  1. Ahhh pas banget tipsnya buat saya yang lagi belajar motret mak

    BalasHapus
  2. Waaah... makasih infonya mak...

    BalasHapus
  3. Wahh mencerahkan! Thankss Makss :)

    BalasHapus
  4. Hmm..kayaknya foto dari 90 derajat yg paling bagus ya? Isi makanannya keliatan semua. Dan buat foto kayak gitu harus naik2 kursi. Hehe

    BalasHapus
  5. Selalu tertarik baca tentang foto memoto dari rumah. Makasih tipsnya, Mba.

    BalasHapus
  6. Harus banyak berlatih nih untuk menghasilkan foto yang terbaik :)
    Makasih mba

    BalasHapus
  7. Terimakasih Mbak, tulisannya penting banget. Mesi sampai saat ini aku masi tetap bersenjata kamera smartphone

    BalasHapus
  8. selalu dpt pengetahuan baru ttg photography abis baca blog mu mbak ;).. iya nih, gear kamera itu mahal2 bgttt -__-. hiks... emg harus nabung.. lg kepengen bgt bli lensa macro dan wide utk bekal traveling :D

    BalasHapus
  9. Makasih mba sharingnyaa ^^ meski masi pake smartphone, nyobain tips inii, jepret terus hehe

    BalasHapus
  10. Thanks tipsnya, Mak. Foto tuh harua bener2 dipelajari yah

    BalasHapus
  11. Saya sering bgt sok kepedean cuma ambil satu foto mbak pas mau edit lah kok gini jadinya. Nangis di pojokan dah.

    BalasHapus
  12. Sip mbak ika ilmunya...bisa dicoba juga...

    BalasHapus
  13. Makasih sharingnya mak Ika, dapat ilmu baru lagi nih.
    Pingin bisa motret makanan bagus seperti mak Ika, tapi kok susah ya hehe.
    Asal jepret aja aku selama ini, pake hp :D

    BalasHapus
  14. Makasih tipsnya mak ika.... makin keren aja nih jepretannya..

    BalasHapus
  15. Selama ini aq paling ga pede ambil pake bird eye view mba, jadinya mesti ga bagus krn ga punya properti tambahan spt reflektor dsb itu. Paling seneng ambil yg dari 10-20 deg itu buat main2 depth of field ajah :))

    Aku nonton videonya itu malah jadi ga konsen mba, nggak liatin proses motretnya. Malah ngiler liat mas e hihihiiii...

    BalasHapus
  16. Sharingnya aplikatif mba, makasih yaa

    BalasHapus
  17. Makasih mbak, sahring ilmu yang bermanfaat sekali.. sering ambil foto kok rasanya ada yang kurang gitu

    BalasHapus