Mass Market Diantara Hari-Hari Sibukku

Februari 15, 2016

Ucapan Terimakasih Untuk Mass Market
Usapan lembut suamiku membangunkanku pagi ini. "Jam berapa sekarang?" ujarku sambil melipat selimut. "Jam enam pagi," jawab suamiku. "Bubur ayam mang Karta Abi taruh di meja makan." lanjutnya. "Sayuran pesanan Ummi diletakan mbak Jum di dapur," ujar suamiku sambil berlalu dari hadapanku. 

Aku segera bangkit dan bergegas membereskan tempat tidur. Setelah menikmati bubur ayam mang Karta sampai tandas, aku pun beranjak ke dapur. Ah, untung aku punya tukang sayur keliling langganan. Jadi tak perlu pusing-pusing belanja keluar rumah. Tinggal pesan saja sayuran yang aku butuhkan.

Aku sebetulnya sudah bangun sejak sebelum adzan subuh berkumandang. Tapi karena merasa kurang enak badan, aku meminta izin pada suami untuk beristirahat kembali setelah shalat subuh. Untuk sarapan anak-anak pagi ini, aku minta tolong suami untuk membelikan sate atau soto yang tiap pagi lewat di depan rumah.

Kesibukanku sebagai mompreneur yang tidak memiliki ART sangat terbantu dengan kehadiran mass market yang kerap lewat di depan rumah. Mulai dari pedagang sate, bubur dan soto, pedagang sayur mayur, tukang cukur keliling, sampai penjahit keliling.

Pedagang sayur keliling
Pagi hari aku sudah disibukkan dengan urusan rumah tangga. Mulai dari bersih-bersih rumah, memasak, urusan cuci baju serta masih banyak lagi. Sementara setelah mengantar anak-anak berangkat sekolah, aku berangkat menuju kantor mengurus usaha yang aku jalankan bersama suami.

Aku selalu memasak sendiri semua hidangan untuk keluargaku untuk memastikan terpenuhinya gizi keluargaku. Untuk urusan sayur mayur yang akan aku masak, aku mengandalkan mbak Jum. Setiap malam, aku selalu mengirim sms pada mbak Jum untuk memesan sayuran apa saja yang aku butuhkan. Kalau mbak Jum akan libur, ia selalu mengabariku jauh-jauh hari. Jadi aku bisa menyetok sayuran. Huft.. tak terbayangkan bagaimana repotnya jika tidak ada mbak Jum.

Bicara harga, jelas harga sayuran mbak Jum lebih mahal dibandingkan pasar. Tapi aku tetap memilih membeli dagangan mbak Jum karena lebih menghemat waktu. Sayuran apapun yang aku butuhkan juga selalu tersedia. Apa jadinya kalau aku harus belanja ke pasar sendiri. Akan banyak waktu dan tenaga yang terbuang. Terimakasih mbak Jum, terimakasih mass market yang telah memenuhi kebutuhanku diantara hari-hari sibukku.  

Yuk, menabung untuk memberdayakan mass market 

Ada perasaan perih saat melihat pak Anas, penjual bakso yang melintas di depan rumah. Usianya yang sudah memasuki kepala 5 sebetulnya tak layak lagi berjalan sambil mendorong gerobak bakso. Pernah suatu ketika aku bertanya pada beliau kenapa tidak berhenti berjualan dan menikmati hari tua di rumah. Dari cerita pak Anas, kini ia hidup sebatang kara setelah istrinya meninggal, sementara ia tak memiliki anak dan sanak saudara. Kondisi ini membuatnya harus tetap berjualan untuk menyambung hidup.

Di lain waktu, aku bertanya padanya kenapa tidak mencari tempat untuk mangkal saja agar tak terlalu capek. Lagi-lagi permasalahan klasik yang harus ia hadapi. Pak Anas tak memiliki modal yang cukup untuk menyewa tempat untuk berjualan.
Pak Anas sedang melayani pembeli
Permasalahan mass market sesungguhnya tidak hanya terkait keterbatasan permodalan saja. Modal hanyalah satu diantara berbagai masalah yang harus mereka hadapi. Apalagi dengan dibukanya kran AFTA 2015 lalu. Persaingan bisnis semakin ketat idan rumitnya klim persaingan karena makin banyak perusahaan asing yang masuk ke Indonesia.

Kurangnya akses pasar dan pengetahuan tata kelola manajemen usaha yang baik serta minimnya akses informasi yang dibutuhkan, juga menjadi permasalahan pelik yang dihadapi usaha kecil. Keterbatasan informasi dan kemampuan menembus sumber modal menjadi kendala usaha kecil untuk mengakses sumber-sumber modal. 

Mass market yang berhasil melewati masalah permodalan nantinya akan dihadapkan pada masalah lain yang lebih pelik, yakni pengembangan usaha seperti pengembangan produk, ekspansi pasar, hingga mempertahakan kualitas produk dan kuantitas produksi. Pada kondisi ini, usaha kecil dituntut meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan melakukan inovasi produk melalui pemanfaatan teknologi tepat guna.

Lalu, apa peran kita untuk mendukung tumbuh dan berkembangnya mass market di Indonesia?

Kita bisa mendukung usaha kecil untuk tumbuh dan berkembang dengan cara menabung di BTPN. Sesederhana itu? Iya, betul. Dengan menabung di BTPN Sinaya kita tak hanya mendapatkan kemanfaatan diri atas dana yang kita tabungkan, juga turut memberdayakan dan menumbuhkan jutaan mass market melalui program Daya untuk meraih kesempatan hidup yang lebih berarti.

Bagaimana mekanismenya?

Uang yang dihimpun dari masyarakat akan disalurkan oleh BTPN pada mass market yang terdiri dari berpenghasilan rendah, termasuk para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta masyarakat prasejahtera produktif melalui pendanaan dan pemberdayaan yang terukur dan berkelanjutan. Jadi, BTPN tak hanya memberi pinjaman pada usaha kecil, juga secara reguler akan memberikan pendampingan berupa pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas mass market yang menjadi nasabahnya hingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik.

Selain itu, program Daya juga menyediakan akses pasar pada mitranya melalui pasar online bernama Pasardaya untuk memberi kesempatan pada mitranya untuk memasarkan produknya agar dikenal lebih luas. Tak hanya itu, program daya juga memberi kesempatan pada seluruh pemangku kepentingan BTPN untuk menjadi Sahabat Daya yang berpatisipasi langsung dalam memberdayakan para pelaku usaha dengan membagi ilmu dan pengalaman dalam mengelola usaha agar bisa berkembang.

Simulasi "Menabung untuk memberdayakan" di BTPN Sinaya

Keterangan gambar searah jarum jam
  1. Buka web http://www.menabunguntukmemberdayakan.com/ lalu klik "Mulai Simulasi"
  2. Pilih login yang diinginkan, apakah melalui Facebook atau Manual Simulasi
  3. Dalam kolom isian, masukkan berapa jumlah yang akan ditabungkan, lalu isi juga berapa jangka waktu menabung yang diinginkan.  
  4. Setelah selesai mengisi data yang dibutuhkan, kita bisa langsung mengetahui hasil simulasi. 
Nah, jika ada pilihan tabungan yang sekaligus bisa memberdayakan mass market, kenapa tidak? Yuk, pilih menabung di BTPN dan dapatkan dua manfaat sekaligus. 

***

Catatan: informasi yang diberikan dalam simulator hanyalah indikator atau gambaran umum saja. Untuk ketentuan suku bunga dan angka sewaktu-waktu dapat berubah sesuai rate yang ditetepkan BTPN. Jika ingin menindaklanjuti, kita tetap harus berkonsultasi dengan pihak BTPN.

Referensi:
www.btpn.com
http://www.menabunguntukmemberdayakan.com/artikel/
http://usahamodalkecil31.blogspot.co.id/

You Might Also Like

19 Komentar

  1. Wah Mak Ika mulai ikutan lomba2 lagi..mass market memang membantu banget ya buat ibu2

    BalasHapus
  2. Programnya BTPN yang ini memang bagus Mbak Ika. Semoga dengan program ini banyak pengusaha kecil yang terbantu ya Mbak.
    Semoga menang lombanya. :)

    BalasHapus
  3. terbantu bgd dah dg kehadiran ibu sayur seperti mbk jum ini,
    sukses slalu bwt mbk jum

    BalasHapus
  4. Saatnya memberdayakan para UMKM modal kecil ya, mak Ika, biar persaingan makin kompetitif dan positif :)

    BalasHapus
  5. Ringkas, padat,dan lugas....sesimpel keberadaan mass market yg ada disekeliling kita. Sukses ya mak ika, moga jadi rezeki, aamiin

    BalasHapus
  6. Hidup mass market! Sukses mbak lombanya :)

    BalasHapus
  7. Walah service delivery nya Mba Jum bagus itu hehehe mau dong ^_^ kalo dibiayai BTPN buat kios sendiri lebih bagus lagi ya mba hehe

    BalasHapus
  8. Bener mbaa.. Pedagang2 kecil keliling begini ini amat sgt menolong buat kita apalagi yg rumahnya jauh dr pasar. Wajarlah ya agak mahal, tp kan kita g ush capek2 lg dan ngeluarin onkos transport ;)

    BalasHapus
  9. Hei mbak,
    Ternyata dirimu malah udah eksis duluan neh utk mass market. Semoga sukses yaaa

    BalasHapus
  10. Aku gak sido melu...duh, getun jew....smoga menang ya Mbak...mass market emang 'penolong' kita sehari - hari sih yaa...

    BalasHapus
  11. kehadiran mass market memang sangat membantu yah Mbak :)

    goodluck lombanya Mbak Ika :)

    BalasHapus
  12. Mass Market memang sangat membantu di keseharian kita ya Mbaaak

    BalasHapus
  13. Pedagang sayur keliling ini membantu bangeet untuk emak-emak kayak saya yang malas ke pasar >.<
    BTPN memang oke ya mak..

    BalasHapus
  14. programnya benar-benar memperhatikan pelaku usaha mikro ya mbak, smoga bisa lancar pelaksanaannya. jika berhasil tentunya membawa dampak yang signifikasn thd perekonomian Indonesia sendiri, aamiin

    BalasHapus
  15. Mass market emang jempol di bumi pertiwi ya mbak, harusnya dapat perhatian lebih dari banyak lembaga keuangan di negeri ini. Semoga makin banyak yang meniru langkah BTPN ini.

    BalasHapus
  16. Sukses ya MBak competitionnya. Mass market memang diperlukan sekali di tengah-tengah kehidupan kita

    BalasHapus
  17. Penggerak roda ekonomi yang ampuh ya jeng, mass market. Sukses di lomba blog ini ya jeng Ika.

    BalasHapus
  18. Mass Market, selalu banyak cerita di balik pelakunya ya mak Ika, dari awal tulisan sudah agak kebawa suasana mak Ika sakit sampe cerita pak Anas (ikut sedih). Tapi solusinya pas banget buat pelaku mass market ya, semoga infonya sampai ke telinga mereka

    BalasHapus
  19. eh pagi2 sarapan sate apa enak ???

    BalasHapus